garisspirits.com/ – Investor global melepas saham teknologi pada Senin (27/1) di tengah kekhawatiran akan persaingan dari model kecerdasan buatan (AI) berbiaya rendah asal China. Nvidia mengalami penurunan kapitalisasi pasar sebesar US$ 593 miliar, dengan harga saham anjlok hampir 17%, mencatatkan rekor kerugian satu hari terbesar di Wall Street.
Pemicu kekhawatiran ini adalah peluncuran asisten AI gratis DeepSeek oleh perusahaan rintisan China, yang dinilai lebih hemat data dan biaya dibandingkan layanan serupa. Sejak dirilis, DeepSeek telah menyalip ChatGPT dalam jumlah unduhan di App Store dan menjadi aplikasi teratas di AS, Inggris, dan China. Keberhasilannya menyoroti tantangan baru bagi dominasi perusahaan AI asal AS.

DeepSeek dikembangkan oleh High-Flyer, perusahaan berbasis AI yang didirikan Liang Wenfeng pada 2023. Model terbaru mereka, DeepSeek-R1, diklaim memiliki kinerja setara OpenAI dan menggunakan teknologi yang lebih hemat daya, hanya membutuhkan sepersepuluh daya komputasi dibandingkan model Llama 3.1 dari Meta.
Namun, DeepSeek menghadapi tantangan, termasuk sensor terhadap topik sensitif di China dan kendala infrastruktur akibat lonjakan pengguna. Meskipun demikian, efisiensi biaya yang ditawarkan dapat mengguncang industri AI global serta memengaruhi strategi investasi perusahaan besar seperti Meta dan Microsoft.
Menurut Business Standard, DeepSeek-R1-Zero menampilkan kemampuan penalaran unggul tanpa bergantung pada fine-tuning yang diawasi. Inovasi teknis seperti multihead latent attention (MLA) memungkinkan model ini lebih hemat biaya, dengan kinerja mendekati atau melampaui pesaingnya dalam berbagai tolok ukur AI.