Gowa, garisspirits.com/ – Di Kelurahan Bisoloro, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, pada Senin, 29 Juli 2025, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Pemerintah Kabupaten Gowa menggelar kegiatan fasilitasi teknis Program Bangga Kencana. Kegiatan ini difokuskan pada edukasi pencegahan pernikahan usia dini dan stunting yang masih menjadi tantangan serius di wilayah pedesaan.
Ashabul Kahfi yang hadir sebagai narasumber utama menekankan bahwa pemilihan desa sebagai lokasi kegiatan bukan tanpa alasan. Ia menyebutkan bahwa tingginya angka pernikahan usia dini menjadi alarm penting yang harus segera ditanggulangi melalui pendekatan edukatif dan partisipatif di tingkat keluarga dan masyarakat.
“Bangsa yang besar tak hanya lahir dari pusat-pusat kota. Tapi dari keluarga-keluarga yang kuat dan sehat di pelosok desa. Itulah fondasi sesungguhnya pembangunan bangsa,” ujarnya. Dalam sesi diskusi, Ashabul juga mengajak peserta memahami usia ideal menikah serta bagaimana generasi muda dapat menjadi aset besar di era bonus demografi.
Menambahkan pemaparan tersebut, perwakilan BKKBN Pusat, Dr. Yuni Hastutiningsih, SKM, M.Kes, menyampaikan urgensi pencegahan stunting melalui pendekatan gizi dan perawatan anak yang holistik. Ia mengingatkan bahwa stunting bukanlah kondisi yang bisa disembuhkan sepenuhnya, melainkan dicegah sedini mungkin, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak.
“Jika seorang anak sudah mengalami stunting, pemulihan maksimalnya hanya sekitar 20 persen. Oleh sebab itu, edukasi gizi dan kesadaran ibu dalam menjaga kesehatan sejak kehamilan menjadi kunci utama,” tutur Dr. Yuni dengan tegas. Materi yang ia sampaikan merupakan bagian dari program Kemendukbangga, yaitu kemitraan strategis lintas sektor dalam pembangunan keluarga.
Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah pejabat daerah dan perwakilan lembaga, di antaranya Shodiqin, SH, MM dari BKKBN Sulsel serta Softan Daud dari Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Gowa. Melalui Program Bangga Kencana, BKKBN terus mendorong kolaborasi berbagai pihak dalam membangun ketahanan keluarga sebagai fondasi Indonesia emas di masa depan.