Makassar, garisspirits.com/ – Pemerintah Kota Makassar mengambil langkah strategis dalam pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Losari dengan menunjuk Perumda Air Minum (PDAM) Makassar sebagai pengelola utama. Keputusan ini ditegaskan langsung oleh Wali Kota Munafri Arifuddin, yang menilai PDAM lebih siap secara teknis dan operasional dibandingkan Dinas Pekerjaan Umum.
“Karena ini menyangkut distribusi air limbah, maka sebaiknya PDAM yang menangani. Mereka sudah punya pengalaman dan sistem yang berjalan,” ujar Munafri, Kamis (15/5/2025).
IPAL Losari sendiri merupakan proyek nasional yang mulai dibangun sejak 2019 dan resmi beroperasi pada awal 2024. Dengan kapasitas pengolahan 16.000 meter kubik per hari dan jaringan pipa sepanjang 96 kilometer, fasilitas ini dirancang untuk melayani 41.000 kepala keluarga di wilayah padat penduduk.
Direktur Utama PDAM Makassar, Hamzah Ahmad, menyambut baik kepercayaan yang diberikan Pemkot. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalankan operasional IPAL selama dua tahun terakhir, meskipun belum ada kejelasan formal dalam hal kerja sama hukum. “Kami berharap legalitasnya segera diperjelas agar layanan ke masyarakat tidak terganggu,” jelas Hamzah.
Kementerian PUPR melalui Dirjen Cipta Karya, Dewi Chomistriana, turut menyoroti perlunya percepatan sambungan rumah tangga ke sistem IPAL. “Saat ini baru 489 sambungan dari target 14.000. Ini harus kita dorong bersama,” kata Dewi dalam kunjungan ke IPAL Losari baru-baru ini. Ia juga menyampaikan apresiasi atas peran aktif PDAM dan Pemkot Makassar dalam menjaga kualitas lingkungan.
Melalui kerja sama lintas sektor ini, pengelolaan IPAL Losari diharapkan menjadi model yang bisa ditiru daerah lain. Langkah ini dinilai penting dalam menciptakan kota yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan secara lingkungan.