Makassar, garisspirits.com/ – Pemerintah Kota Makassar tengah menggagas pembangunan Stadion Internasional Untia sebagai salah satu proyek strategis nasional di wilayah Indonesia Timur. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan bahwa stadion ini akan berdiri di atas lahan seluas 13 hektare, dengan kapasitas 15.000 penonton dan luas bangunan mencapai 6,7 hektare. “Stadion ini bukan sekadar bangunan, tapi mesin ekonomi. Ini akan membuka ribuan lapangan kerja, meningkatkan PAD, mendorong UMKM, dan memperkuat identitas Makassar sebagai rumah PSM,” tegasnya.
Munafri memaparkan bahwa proyek ini diprediksi menghasilkan pendapatan tahunan hingga Rp95 miliar, berasal dari berbagai sumber seperti pertandingan sepak bola, event hiburan, sponsor, penyewaan fasilitas, iklan, dan merchandise. Pemerintah Kota akan menyiapkan lahan dan dokumen perizinan, sementara mitra swasta bertugas dalam hal pendanaan, pembangunan, dan operasional stadion. “Rencana stadion Untia akan kami bangun melalui skema kerja sama pemerintah dan swasta,” jelas Munafri dalam acara Final South Sulawesi Investment Challenge di Novotel Makassar, Senin (4/8/2025).
Dalam skenario optimistis, proyek stadion membutuhkan investasi sebesar Rp453 miliar, dengan belanja modal pembangunan mencapai Rp418,15 miliar dan biaya operasional tahunan sekitar Rp35 miliar. Potensi komersialisasi stadion juga dinilai tinggi, salah satunya dari hak penamaan yang bisa mencapai Rp70–80 miliar untuk lima tahun. “Kami juga akan siapkan kawasan UMKM, ruang iklan digital, serta sistem shuttle bus agar stadion bebas kendaraan pribadi,” tambah Munafri.
Lebih dari sekadar infrastruktur olahraga, stadion ini dirancang sebagai kawasan sport and entertainment district yang modern dan ramah lingkungan. Dengan pencahayaan stadion di atas 2.000 lux, penggunaan panel surya, serta sistem Video Assistant Referee (VAR), stadion ini mengusung teknologi berstandar internasional. “Fasilitas utama mencakup tribun penonton, ruang VIP, lapangan utama, dan parkiran luas. Akses dari pusat kota pun sangat mudah melalui tol dalam waktu 30–45 menit,” ujar Munafri.
Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, turut mendukung penuh proyek ini dan berharap manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat. “Kami ingin setiap proyek besar seperti Untia Stadium ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat, mulai dari lapangan kerja, UMKM, hingga kebanggaan sebagai warga Makassar,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan stadion ini secara inklusif dan berdampak luas.
“Stadion ini menjadi ikon baru Makassar, sekaligus pemicu tumbuhnya infrastruktur dan peluang usaha baru di sektor olahraga, pariwisata, hingga industri kreatif,” lanjut Aliyah. Pemerintah bahkan menyiapkan skema subsidi sebesar Rp5,9 miliar untuk mendukung event-event besar. Harapannya, stadion ini bukan hanya menjawab kekosongan infrastruktur olahraga di Makassar sejak 2020, tapi juga menghidupkan kawasan pesisir Untia sebagai pusat ekonomi baru kota.